Pages

Friday, 27 April 2018

MAKALAH REKAYASA HIDROLOGI “SIKLUS HIDROLOGI ‘’PROSES TERJADINYA HUJAN”


MAKALAH REKAYASA HIDROLOGI
“SIKLUS HIDROLOGI ‘’PROSES TERJADINYA HUJAN”

Description: LOGO UNMER.png

Ditulis oleh : KELOMPOK 3
1     Wahyu Widodo                 (1652010055)
2     Rio Singgih Prasetyo       (1652010053)
3     Zainal Arifin                       (1652010029)
4     Novenda Aguatama                  (1652010021)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
2017



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “SIKLUS HIDROLOGI ‘’PROSES TERJADINYA HUJAN”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.      Tuhan Yang Maha Esa
2.      Bapak Rendy Gusta W. ST., selaku dosen pembimbing, yang memberikan dorongan, dan masukan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan – rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.


Madiun, 20 November 2017


    Kelompok 3




Daftar Isi
Cover & Judul                      ......................................................................1
Kata Pengantar                    ......................................................................2
Daftar Isi                                ......................................................................3
BAB I Pendahuluan                        ......................................................................4
1.1 Latar Belakang              ......................................................................4
1.2 Rumusan Masalah       ......................................................................4
1.3 Batasan Masalah          ......................................................................4
1.4 Tujuan Penulisan         ......................................................................4
BAB II Pembahasan            ......................................................................5-7
BAB III Penutup                   .........................................................................8
3.1 Kesimpulan                    .........................................................................8
          Daftar Pustaka                       .......................................................................9




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Hujan merupakan bagian dari siklus air untuk menjaga keseimbangan air di alam semesta. Hujan adalah salah satu anugerah Allah SWT yang memberikan banyak man-faat dan sangat penting keberadaannya bagi keberlangsungan mahluk hidup di bumi. Di sisi lain, hujan memiliki potensi bencana apa-bila jumlah dan sebarannya tidak terkendali yang merupakan fenomena alam yang sangat sulit dimodifikasi atau dikendalikan oleh manusia.
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

1.2  Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat berdasarkan latar belakang permasalahan adalah :
1.      Bagaimana proses proses terjadinya hujan ?

1.3  Batasan Masalah

Dalam tugas ini, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas, antara lain :
1.      Hanya membahas proses proses terjadinya hujan ?

1.4  Tujuan Penulisan
       Tujuan yang ingin dicapai dari penulsan ini adalah :
1.      Untuk mengetahui proses proses terjadinya hujan






BAB II
PEMBAHASAN
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
  • Evaporasi / transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
  • Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
  • Air Permukaan – Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
selaput air yang tipis dibentuk pada permukaan tanah yang disebut dengan detensi permukaan (lapis air). Selanjutnya, detensi permukaan menjadi lebih tebal (lebih dalam) dan aliran air mulai dalam bentuk laminer. Dengan bertambahnya kecepatan aliran, aliran air menjadi turbulen (deras). Air yang mengalir ini disebut limpasan permukaan. Selama perjalanannya menuju dasar sungai, bagian dari limpasan permukaan disimpan pada depresi permukaan dan disebut cadangan depresi. Akhirnya, limpasan permukaan mencapai saluran sungai dan menambah debit sungai.

Air pada sungai mungkin berevaporasi secara langsung ke atmosfer atau mengalir kembali ke dalam laut dan selanjutnya berevaporasi. Kemudian, air ini nampak kembali pada permukaan bumi sebagai presipitasi.

Sebagaimana dapat dilihat dari Gambar  dan penjelasan singkat tentang Siklus hidrologi di atas, tangkapan daerah aliran sungai terhadap presipitasi merupakan keluaran dari saling-tindak semua proses ini. Limpasan nampak pada sistem yang sangat kompleks setelah pelintasan presipitasi melalui beberapa langkah penyimpanan dan transfer. Kompleksitas ini meningkat dengan keragaman areal vegetasi, formasi-formasi geologi, kondisi tanah dan di samping ini juga keragaman-keragaman areal waktu dari faktor-faktor iklim.
Siklus Hidrologi
Karakteristik siklus Hidrologi :
Pertama, daur hidrologi dapat berupa daur pendek, misalnya hujan yang jatuh di laut, danau ataupun sungai yang segera dapat mengalir kembali ke laut.
Kedua, tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur. Pada musim kemarau terlihat kegiatan daur berhenti, sedangkan pada musim penghujan daur berjalan kembali.
Ketiga, intensitas dan frekuensi daur tergantung pada keadaan geografis dan iklim. Hal ini diakibatkan adanya letak matahari yang berubah-ubah terhadap meridian bumi sepanjang tahun (pada kenyataannya yang berubah-ubah adalah letak planet bumi terhadap matahari).
Keempat, berbagai bagian dari daur dapat menjadi sangat kompleks, sehingga kita hanya dapat mengamati bagian akhirnya saja dari suatu hujan yang jatuh di permukaan tanah dan kemudian mencari jalan untuk kembali ke laut.
Meskipun konsep daur hidrologi telah disederhanakan, namun masih dapat membantu memberikan gambaran mengenai proses-proses penting dalam daur tersebut yang harus dimengerti oleh ahli hidrologi. Untuk memperjelas proses daur hidrologi maka diberikan ilustrasi pada gambar di atas.
Penjelasan gambar siklus Hidrologi :
Terjadi penguapan yang bersumber dari matahari, penguapan (evaporasi) terjadi dari air laut, air sungai, permukaan tanah maupun penguapan dari permukaan tanaman (transpirasi). Uap air tersebut akan naik dan terbawa oleh angin. Pada ketinggian tertentu uap air tersebut akan berubah menjadi awan yang kemudian berubah menjadi awan penyebab hujan. Jika kondisi alam memungkinkan maka akan terjadi presipitasi baik itu berupa hujan, hujan salju dan sebagainya. Sebagian kecil air akan diuapkan kembali sebelum sampai ke permukaan bumi. Air yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan mengalir sebagai “overland flow” yang kemudian menjadi “surface run-off”, sedangkan yang lainnya akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan menguap.
Apabila kondisi tanah memungkinkan sebagian air terinfiltrasi akan mengalir secara horisontal sebagai “interflow”, sebagian lagi akan tinggal di dalam massa tanah sebagai “soil moisture content” dan sisanya akan mengalir secara vertikal yang kemudian menjadi air tanah.












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah sebagai berikut:
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Saran
Dengan selesainya makalah ini, penulis memiliki harapan dan memputuhkan saran dan kritik dari para pembaca dari makalah ini agar dapat mengambil manfaat dari isi makalah ini. Semoga dapat bermanfaat dan membantu proses pembelajaran.

No comments:

Post a Comment