MAKALAH
REKAYASA HIDROLOGI
“SIKLUS
HIDROLOGI ‘’PROSES TERJADINYA HUJAN”
Ditulis
oleh : KELOMPOK 3
1 Wahyu
Widodo (1652010055)
2 Rio
Singgih Prasetyo (1652010053)
3 Zainal
Arifin (1652010029)
4 Novenda
Aguatama (1652010021)
PROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
MERDEKA MADIUN
2017
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul “SIKLUS HIDROLOGI ‘’PROSES TERJADINYA HUJAN”.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Tuhan Yang Maha Esa
2.
Bapak Rendy Gusta W. ST., selaku dosen
pembimbing, yang memberikan dorongan, dan masukan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
dari rekan – rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Madiun,
20 November 2017
Kelompok 3
Daftar
Isi
Cover
& Judul ......................................................................1
Kata
Pengantar ......................................................................2
Daftar
Isi ......................................................................3
BAB
I Pendahuluan ......................................................................4
1.1
Latar Belakang ......................................................................4
1.2
Rumusan Masalah ......................................................................4
1.3
Batasan Masalah ......................................................................4
1.4
Tujuan Penulisan ......................................................................4
BAB
II Pembahasan ......................................................................5-7
BAB
III Penutup .........................................................................8
3.1
Kesimpulan .........................................................................8
Daftar
Pustaka .......................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hujan
merupakan bagian dari siklus air untuk menjaga keseimbangan air di alam
semesta. Hujan adalah salah satu anugerah Allah SWT yang memberikan banyak
man-faat dan sangat penting keberadaannya bagi keberlangsungan mahluk hidup di
bumi. Di sisi lain, hujan memiliki potensi bencana apa-bila jumlah dan
sebarannya tidak terkendali yang merupakan fenomena alam yang sangat sulit
dimodifikasi atau dikendalikan oleh manusia.
Siklus Hidrologi
adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan
kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat
berdasarkan latar belakang permasalahan adalah :
1.
Bagaimana proses proses terjadinya hujan
?
1.3 Batasan Masalah
Dalam tugas ini, penulis membatasi
permasalahan yang akan dibahas, antara lain :
1.
Hanya membahas proses proses terjadinya
hujan ?
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulsan
ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui proses proses terjadinya hujan
BAB II
PEMBAHASAN
Pada perjalanan menuju bumi beberapa
presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai
tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda:
- Evaporasi / transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
- Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
- Air Permukaan – Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir
maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan
akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan
air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang
membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara
keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
selaput air yang tipis dibentuk pada
permukaan tanah yang disebut dengan detensi permukaan (lapis air). Selanjutnya,
detensi permukaan menjadi lebih tebal (lebih dalam) dan aliran air mulai dalam
bentuk laminer. Dengan bertambahnya kecepatan aliran, aliran air menjadi
turbulen (deras). Air yang mengalir ini disebut limpasan permukaan. Selama
perjalanannya menuju dasar sungai, bagian dari limpasan permukaan disimpan pada
depresi permukaan dan disebut cadangan depresi. Akhirnya, limpasan permukaan
mencapai saluran sungai dan menambah debit sungai.
Air pada sungai mungkin berevaporasi
secara langsung ke atmosfer atau mengalir kembali ke dalam laut dan selanjutnya
berevaporasi. Kemudian, air ini nampak kembali pada permukaan bumi sebagai
presipitasi.
Sebagaimana dapat dilihat dari Gambar
dan penjelasan singkat tentang Siklus hidrologi di atas, tangkapan daerah
aliran sungai terhadap presipitasi merupakan keluaran dari saling-tindak semua
proses ini. Limpasan nampak pada sistem yang sangat kompleks setelah pelintasan
presipitasi melalui beberapa langkah penyimpanan dan transfer. Kompleksitas ini
meningkat dengan keragaman areal vegetasi, formasi-formasi geologi, kondisi
tanah dan di samping ini juga keragaman-keragaman areal waktu dari
faktor-faktor iklim.
Siklus Hidrologi
Karakteristik siklus Hidrologi :
Pertama, daur hidrologi dapat berupa
daur pendek, misalnya hujan yang jatuh di laut,
danau ataupun sungai yang segera dapat mengalir kembali ke laut.
Kedua, tidak adanya keseragaman waktu
yang diperlukan oleh suatu daur. Pada musim
kemarau terlihat kegiatan daur berhenti, sedangkan pada musim penghujan daur
berjalan kembali.
Ketiga, intensitas dan frekuensi daur
tergantung pada keadaan geografis dan iklim. Hal ini
diakibatkan adanya letak matahari yang berubah-ubah terhadap meridian bumi
sepanjang tahun (pada kenyataannya yang berubah-ubah adalah letak planet bumi
terhadap matahari).
Keempat, berbagai bagian dari daur
dapat menjadi sangat kompleks, sehingga kita
hanya dapat mengamati bagian akhirnya saja dari suatu hujan yang jatuh di
permukaan tanah dan kemudian mencari jalan untuk kembali ke laut.
Meskipun konsep daur hidrologi telah
disederhanakan, namun masih dapat membantu memberikan gambaran mengenai
proses-proses penting dalam daur tersebut yang harus dimengerti oleh ahli
hidrologi. Untuk memperjelas proses daur hidrologi maka diberikan ilustrasi
pada gambar di atas.
Penjelasan gambar siklus Hidrologi :
Terjadi penguapan yang bersumber dari
matahari, penguapan (evaporasi) terjadi dari air laut, air
sungai, permukaan tanah maupun penguapan dari permukaan tanaman (transpirasi).
Uap air tersebut akan naik dan terbawa oleh angin. Pada ketinggian tertentu uap
air tersebut akan berubah menjadi awan yang kemudian berubah menjadi awan
penyebab hujan. Jika kondisi alam memungkinkan maka akan terjadi presipitasi
baik itu berupa hujan, hujan salju dan sebagainya. Sebagian kecil air akan
diuapkan kembali sebelum sampai ke permukaan bumi. Air yang jatuh di permukaan
tanah sebagian akan mengalir sebagai “overland flow” yang
kemudian menjadi “surface run-off”, sedangkan yang lainnya akan
meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan menguap.
Apabila kondisi tanah memungkinkan
sebagian air terinfiltrasi akan mengalir secara horisontal sebagai “interflow”,
sebagian lagi akan tinggal di dalam massa tanah sebagai “soil moisture
content” dan sisanya akan mengalir secara vertikal yang kemudian
menjadi air tanah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik
dari pembahasan diatas adalah sebagai berikut:
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air
yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir
melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Saran
Dengan selesainya makalah ini, penulis memiliki harapan dan memputuhkan
saran dan kritik dari para pembaca dari makalah ini agar dapat mengambil
manfaat dari isi makalah ini. Semoga dapat bermanfaat dan membantu proses
pembelajaran.